Post Jateng – Sebuah video adu mulut dua warga di Kebumen, Jawa Tengah viral di media sosial. Dengan nada tinggi, mereka membahas masalah dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di salah satu SD di Kebumen.

Diketahui, Salah satu pria dengan atribut ormas Pemuda Pancasila yang cekcok dalam video tersebut adalah Supeno. Dia terlibat cekcok dengan Sugiyono selaku ketua DPC Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Kresna Cakra Nusantara Kabupaten Kebumen. Di video itu, Supeno bersama beberapa temannya yang sama-sama mengenakan seragam Pemuda Pancasila.

Terlihat dalam video tersebut beberapa kali Supeno terpancing emosinya dan dengan nada tinggi meminta agar pihak wali murid yang didampingi oleh Sugiyono untuk mencabut laporan terkait dugaan pungli yang terjadi di salah satu SD di Petanahan, Kebumen. Pihak wali murid yang didampingi LSM tersebut sebelumnya mengaku keberatan dengan adanya pungli di sekolahan sehingga melaporkannya ke Polres Kebumen.

Baca juga:  Ratusan Warga Kebumen Hadiri Nobar Timnas Indonesia vs Jepang di Posko Lilis-Zaeni

Permintaan Supeno tersebut ditolak Suasana pun semakin memanas sehingga adu mulut pun terjadi antara Supeno dan Sugiyono.

Saat dikonfirmasi, Supeno mengaku bahwa pria yang ada di video viral tersebut adalah dirinya.

“Ya, saya yang pakai seragam PP itu,” kata Supeno, Selasa (23/7/2024).

Cekcok itu dilatarbelakangi dengan adanya tudingan dari salah satu wali kelas yang menuding sebuah SD di Desa Jatimulyo melakukan pungli. Bahkan wali murid itu akhirnya mengadu ke polisi dengan didampingi Sugiyono.

Menurut Supeno, dia kemudiandimintai tolong oleh Kepala Desa Jatimulyo untuk menyelesaikan masalah itu. Sebab, wali murid tersebut tinggal satu desa dengan Supeno, di mana pria itu juga menjabat sebagai kepala desa. Dia pun mendatangi rumah wali murid tersebut.

Baca juga:  Peduli terhadap Budaya, Pasangan Lilis-Zaeni Ingin Ada Gedung Budaya di Kebumen

“Pungli nggak ada, tak (saya) jamin nggak ada pungli. Sekolah di mana saja yang namanya infak oleh komite dan wali murid, kepala desa itu sudah disetujui semua. Dana BOS juga nggak semuanya boleh untuk pengembangan,” kata dia.

Tak lama kemudian, Sugiyono mendatangi rumah wali murid tersebut. Hal itu kemudian yang membuat suasana memanas dan terjadi cekcok.