POST JATENG – Sejumlah guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI Kebumen menggantungkan secercah harapan kepada pasangan calon Arif-Rista. Mereka menilai paslon nomor urut 02 ini mampu memperjuangkan nasib kesejahteraan para guru di masa akan datang.
Ketua MGMP Guru PAI Kebumen Ahmad Mujai bercerita selama ini nasib sebagian guru PAI masih belum jelas. Para guru mengeluh karena tidak ada kejelasan leading sektor, apakah ikut ke Kementerian Agama atau Kementerian Pendidikan. Sedangkan kedua kementerian tersebut justru dinilai saling lempar tanggungjawab.
“Kami mengadu kepada bupati walaupun posisi cuti. Kami mohon diurusi betul,” ujar Mujai, Kamis (17/10/2024).
Pada pertemuan itu para guru berdiskusi dan saling bertukar fikir untuk kesejahteraan di masa mendatang. Mereka meluapkan seluruh keluh kesah dihadapan Arif-Rista. Banyak unek-unek atau aspirasi yang disampaikan para guru terkait kejelasan nasib, apalagi selama ini guru PAI dianggap hanya sebelah mata.
“Kami harus berjuang bersama. Ribuan guru PAI yang ada dibawah. Kami menghadap supaya ada solusi terbaik. Tahun ini atau tahun depan,” jelasnya.
“Alhamdulillah selama Pak Arif menjabat. Sudah begitu diperhatikan. Guru PAI ASN sudah PPG semua.
Sekarang tinggal yang ASN P3K yang belum clear PPG. Jumlahnya GPAI SD 118 dan GPAI SMP 35,” urai Mujai.
Mujai menyebut, masih ada ribuan guru PAI di dalam MGMP yang perlu diperhatikan. Dia bersyukur, selama Bupati Arif Sugiyanto menjabat sudah cukup difikirkan. Meski demikian, paguyuban guru tersebut minta ke depan jauh lebih diperhatikan.
“Ada teman-teman kami yang belum tercover PPG. Masih banyak, jumlahnya sampai 400 an. Kendalanya kuota. Kemenag tidak menganggarkan dan keuangan tidak memungkinkan dari dinas,” urainya.
Sementara itu, Calon Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyatakan berkomitmen untuk terus memperhatikan nasib para guru. Terutama bagi mereka para guru non ASN atau P3K. Menurutnya, guru memiliki peran strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, sudah sepatutnya perlu diperhatikan dan mendapat apresiasi dari pemerintah.
“Insyaallah ini akan kami selesaikan di tahun 2025. Yang belum PPG diselesaikan. Seperti guru honorer. Kami harapkan P3K ke depan,” jelasnya.
Dirinya juga telah mendengar langsung tantangan para guru yang tergabung dalam MGMP. Terkait aspirasi sejatinya sudah difikirkan sejak menjabat sebagai bupati. Terbukti sudah banyak guru yang diangkat sebagai P3K. Hal inilah yang menjadi komitmen dirinya di dunia pendidikan.
“Jangankan guru, penjaga sekolah sudah saya usulkan P3K. Tinggal bagaimana kami bisa melobi Menpan RB,” tandas Arif.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.