POST JATENG – Wahyu Nur Hidayat (40) jurnalis media online SiaranIndonesia.com yang bertugas di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dianiaya sekelompok orang tak dikenal, pada Sabtu (26/10/2024) malam, kediamannya, Kelurahan Bumirejo, Kebumen.
Diduga aksi penganiayaan tersebut buntut dari pemberitaan Cabup Petahana Arif Sugiyanto Didaulat jadi Hadrotus Syeikh & Panglima Kyai se-Kabupaten Kebumen, setelah Panglima Santri.
Dalam pemberitaan yang ditayangkan di media online SiaranIndonesia.com, pada Rabu, 23 Oktober 2024, menyebutkan calon bupati petahana Arif Sugiyanto usai diangkat sebagai “Panglima Laskar Santri” oleh Gawagis Kabumian yang merupakan komunitas kecil beberapa gus Kebumen.
Lalu ditempat berbeda, ada daulat juga dari Persatuan Kyai dan Santri Pesantren Kebumen (Pesek), mendaulat bahwa calon bupati Kebumen nomor urut 2 ini sebagai Hadrotus Syeikh sekaligus Panglima para Kyai se-Kebumen.
Dengan pemberitaan tersebut membuat beberapa orang dan bahkan calon bupati petahana tersinggung dan marah, hingga akhirnya melaporkan Wahyu Nur Hidayat selaku Redaktur SiaranIndonesia.com ke pihak kepolisian Polres Kebumen.
Buntut dari pemberitaan dan pelaporan ke polisi tersebut, alumni Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu tahun 2000-2005 ini akhirnya menerima banyak intimidasi dan ancaman, dan puncaknya pada Sabtu (26/10/2024) malam, sekitar pukul 21.30 WIB, terjadi penganiayaan dirumahnya.
Pasca aksi penganiayaan dan pengroyokan yang terjadi dirumahnya, Wahyu saat ditemui disebuah rumah sakit swasta di Kebumen membeberkan saat itu dirinya pulang kerumah usai konsultasi hukum dengan Gedung Putih, pasca dirinya dilaporkan ke polisi oleh bupati non aktif Arif Sugiyanto.
Selang beberapa lama sekelompok orang tiba-tiba mendatangi rumahnya, dan dengan nada tinggi akhirnya terjadi debat dan adu argumen.
“Kalau di lihat dari cctv, mereka ngumpul di seberang rumah saya. Di AIF, setelah mereka tau saya masuk rumah, tidak lama kemudian mereka menyusul mendatangi rumah saya dan akhirnya adu argumen,” beber Wahyu, saat ditemui di rumah sakit, Senin (28/10/2024).
Suasana makin memanas saat para pelaku tidak terima dengan argumentasi dan penjelasan dari korban. Para pelaku tetap menganggap berita yang ditulis korban sebuah fitnah dan ujaran kebencian yang berbau isu sara.
Intimidasi dan ancaman dari kelompok yang diduga para santri sebuah pondok pesantren semakin menjadi yang akhirnya terjadi aksi pemukulan kepada korban. Korban menderita luka pukul dibagian wajah dan kepala.
“Mereka makin emosi dan akhirnya ada yang memukul wajah dan kepala saya mas. Beberapa kali saya coba menghindar tapi mereka semakin emosi. Istri saya yang tau dari dalam rumah teriak histeris meminta tolong, dan akhirnya mereka bubar saat adik saya keluar dari dalam rumah,” lanjut Wahyu menjelaskan.
Tak hanya menganiaya korban, para pelaku juga melakukan aksi pengerusakan rumah korban. Pasca aksi penganiayaan tersebut melalui adik korban akhirnya melaporkan kasus itu ke Mapolres Kebumen, pada Minggu (27/10/2024).
Satu orang diduga pelaku, dan 9 motor yang diduga milik para pelaku tertinggal dilokasi kejadian berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolres Kebumen.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kebumen AKP La Ode Arwan Syah saat di konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp menyampaikan pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Satu orang terduga pelaku yang sempat diamankan usai kejadian tersebut sudah diambil keterangan dan dipulangkan. Dan 9 unit motor yang diamankan di lokasi kejadian masih diamankan di Polres Kebumen.
“Laporan masih dalam tahap lidik. Untuk korban belum dapat dimintai keterangan karena masih sakit. Dan untuk satu orang yang sempat diamankan sudah diambil keterangan dan dipulangkan. Sedangkan motor yang ada di TKP masihdiamankan di Polres Kebumen,” katanya.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.