POST JATENG, Kebumen – Guna mengendalikan perkembangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) pada tanaman padi, para petani di Kebumen Jawa Tengah menggelar Gerakan Pengendalian (Gerdal) secara preventif dalam rangka mengamankan produksi padi.

 

Seperti di lakukan Kelompok Tani (poktan) Margo Raharjo Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Karanganyar, gerdal preventif dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati (pesnab) pada Rabu (5/2/2025).

 

Dalam kegiatan itu para petani juga mendapat pendampingan serta edukasi langsung dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Karanganyar dan Petugas Pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT) Distapang Kebumen.

 

Ketua Kelompok Tani Margo Raharjo, Sehat Mukiyono mengatakan gerdal preventif ini dilakukan untuk mengajak para petani menggunakan pesitisida nabati dalam pengendalian hama tanaman padi seperti serngga dan walang sangit.

Baca juga:  Ucapkan Selamat Sebagai Bupati Terpilih, Ribuan Masyarakat Kebumen Datangi Kediaman Lilis Nuryani

 

“Kami mencoba untuk membangkitkan petani diwilayah kami untuk menggunakan pestisida nabati untuk mengendalikan hama pada tanaman padi”, kata Sehat.

 

Adapun pesnab tersebut dibuat secara mandiri oleh Poktan Margo Raharjo menggunakan bahan-bahan alami seperti, air matang, daun pepaya, bawang putih sereh dan daun sirsak yanh dibelnder dan difermentasikan selama satu minggu sebelum di aplikasikan pada tanaman padi.

 

“Bahan itu tadi kita blender dan difermentasikan selama seminggu dan saat ini kita aplikasikan untuk mencegah hama walangs sangit,” jelas Sehat.

 

Penyuluh Pertanian BPP Karanganyar, Lailia Dwi Winanti, S.P menyampaikan kegiatan gerdal menggunakan pestisida nabati sangat baik dilakukan dan diharapkan bisa memotivasi para petani lain agar mau menggunakan pestida nabati dan mengurangi penggunaan pestisida kimia.

Baca juga:  Tim Relawan Paslon Lilis-Zaeni Bedah Rumah Warga Petanahan yang Nyaris Ambruk

 

“Ini baik karena bisa memotivasi supaya petani ikedepanya bisa melakukan hal serupa. Dengan menggunakan pesnab, minimal bisa mengurangi pengggunaan pestisida kimia,” ujar Laila.

 

Laila menjelaskan pestisida nabati merupakn pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan. Pesnab ini dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman.

 

“Pesnab memiliki keunggulan seperti ramah lingkungan, tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan, serta dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana,” jelasnya.

 

Sementara itu Petugas POPT, Sekar Adya Lalita, S.P menyebut, pestisida nabati memiliki beberapa fungsi untuk penghambat nafsu makan, sebagai penolak, sebagai penghambat perkembangan, dan mencegah OPT untuk meletakan telur.

Baca juga:  Relawan AAJ Kabupaten Kebumen Siap Menghadiri dan Mensukseskan Munas di Surakarta

 

“Jadi kalau ini kan preventif ya untuk pencegahan karena hama masih dibawah ambang batas, jadi lebih baik mengunakan pestisida nabati, karena kalau pemakaian kimia membuat hama penyakit menjadi lebih resisten,” ucapnya.

 

Dengan adanya pencegahan melalui gerdal ini, diharapkan produktivitas padi pata MT 1 ini bisa meningkat.